HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

5 Wisata di Kampung Maas Distrik Karas Fakfak

 


KAMIUPDATE.COM, FAKFAK - Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat menyimpan sejuta potensi wisata tersembunyi yang membuat takjub. 


Salah satunya di sebuah kampung pesisir yakni Kampung Maas, Distrik Karas, Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat. 


Untuk menuju Kampung Maas di Distrik Karas, dari Pelabuhan Laut Fakfak, wisatawan dapat menggunakan 2 kapal kecil yang beroperasi yakni KM Sabuk Nusantara 42 dan KM Sabuk Nusantara 75. 


Wisatawan cukup mengeluarkan Rp 16.000 saja untuk tiket keberangkatan dari kedua kapal tersebut. 


Waktu tempuh dari Pelabuhan Fakfak ke Kampung Maas Distrik Karas memakan waktu kurang lebih 6 jam.


Sayangnya, kedua kapal tersebut tidak intens  ke Distrik Karas karena rutenya hanya sekali dalam 2 pekan saja.


Wisatawan nantinya akan tiba di Pelabuhan Malakuli Karas, baru kemudian dapat menyewa atau menaiki perahu jemputan menuju Kampung Maas dengan estimasi waktu beberapa menit saja. 


Sesampainya di Kampung Maas, pemandangan khas pesisir dan gapura selamat datang akan menyambut para wisatawan. 


Sekilas tentang Kampung Maas, di sini sudah terdapat fasilitas pendidikan dari SD hingga SMA, fasilitas kesehatan berupa Puskesmas, hingga fasilitas air bersih, dan jaringan internet memadai.


Hanya saja listrik yang belum sepenuhnya menyala 24 jam.


Meski demikian, Kampung Maas menyimpan sejumlah potensi objek wisata yang patut mendapatkan perhatian serius untuk dikembangkan. 


1. Teluk Toran 


Teluk Toran merupakan sebuah teluk yang terbentang membentuk pulau-pulau bebatuan karst dengan mayoritas tumbuhan anggrek di atasnya, serta pada garis pantai yang dimilikinya terdapat hamparan pasir putih yang cukup luas.


Daya tarik Pantai Toran dengan pasir putih super halus dan garis pantainya panjang serta perairannya yang jernih menyejukkan mata. 


Objek wisata Teluk Toran ini terbagi dalam 2 wilayah administratif yakni Kampung Maas dan Kampung Analisa Distrik Karas. 


Dari pusat Kampung Maas menuju Teluk Toran ini dapat menggunakan perahu dengan mamakan waktu kira-kira 15 menit.


2. Kali Biru Kanastangan 


Kali Biru Kanastangan berada di Kampung Maas, Distrik Karas Kabupaten Fakfak Papua Barat. 


Meski belum optimal dikelola sebagai objek wisata, Kali Biru Kanastangan yang berada di tengah hutan hujan tropis atau rain forest ini memiliki air biru jernih. 


Bahkan sangking jernihnya, dasar dari Kali Biru Kanastangan ini bisa terlihat jelas dari permukaan. 


Suasana rindang pepohonan khas hutan hujan tropis, gemercik air, dan kicauan burung menambah suasana syahdu jika berkunjung ke sini. 


Dari pusat Kampung Maas, wisatawan harus menaiki perahu atau longboat untuk menyeberang ke lokasi Kali Biru Kanastangan ini. 


3. Kambur Beach 1.000 Pohon Cemara


Pantai Kambur 1.000 Pohon Cemara atau lebih dikenal dengan Kambur Beach 1.000 Pohon Cemara merupakan pantai berpasir halus dengan garis pantai memanjang. 


Selain pasir putih dan perairan yang teduh, sesuai namanya Kambur Beach 1.000 Pohon Cemara ini ditumbuhi Pohon Cemara yang berjejer di sepanjang garis pantai dan tumbuh sporadis di hutan sekitar pantai. 


"Saat ini, kami masyarakat khususnya anak muda secara swadaya dan sukarela mendirikan ayunan di pantai supaya lebih bagus," ujar Pemuda Kampung Maas, Rahman Yorkuran kepada KamiUpdate.com di Fakfak, Senin (29/4/2024). 


Rahman menyebutkan, terdapat 4 pondok dan juga fasilitas MCK sehingga dapat memudahkan pengunjung wisata. 


4. Kolam Ikan Bandeng


Kolam Ikan Bandeng menjadi salah satu potensi objek wisata di Kampung Maas yang dapat diperhatikan oleh pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dalam pengembangannya. 


Lokasi Kolam Ikan Bandeng ini relatif dekat dengan Kambur Beach 1.000 Pohon Cemara dan aksesnya lebih mudah. 


Wisatawan dapat melihat langsung Ikan Bandeng di dalam kolam saat berkunjung ke Kampung Maas. 


Berdasarkan pengakuan dari warga, Ikan Bandeng tersebut sudah ada sejak lama di kolam tersebut. 


5. Peninggalan Nenek Moyang Kampung Maas, Tulang dan Tengkorak Manusia 


Moyang Kampung Maas yang telah hidup lama dari masa ke masa juga meninggalkan jejak peradaban kehidupan dan bisa disaksikan oleh wisatawan jika berkesempatan mengunjungi Kampung Maas di Distrik Karas Kabupaten Fakfak. 


Peninggalan nenek moyang yang bisa dilihat di Kampung Maas ialah tulang belulang manusia, tengkorak, piring makan dan alat makan lainnya yang sudah berusia lampau. 


Tulang-tulang dan peninggalan alat makan ini terdapat di celah-celah batu.


Ini menjadi daya tari wisata sejarah yang patut mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pariwisata. 


"Jadi di Kampung Maas ini terdapat peninggalan nenek moyang dulu-dulu, misalnya selain tulang-tulang begitu, ada juga piring-piring dari tanah liat dan benda-benda jaman dulu," ujar Rahman Yorkuran. 


Rahman Yorkuran berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengelola potensi wisata di Kampung Maas Distrik Karas menjadi objek wisata unggulan daerah. 


"Kami harus angkat pariwisata Kampung Maas dan bisa dikenal luas oleh masyarakat di Papua dan juga di Indonesia pada umumnya sehingga ke depan bisa membawa dampak positif untuk tingkatkan ekonomi warga kampung," harapnya.(*)

Posting Komentar